Mengapa Nasi Becek Disebut sebagai “Sotonya Orang Nganjuk”?

Di Indonesia, nama soto sudah begitu melekat sebagai hidangan berkuah yang tersebar hampir di setiap daerah. Ada soto Lamongan, soto Betawi, soto Kudus, hingga soto Madura. Namun, ketika kita berkunjung ke Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, masyarakat di sana punya versi unik yang mereka banggakan: Nasi Becek.

Banyak orang menyebutnya sebagai sotonya orang Nganjuk karena kesamaan bentuk dan cara penyajiannya dengan soto, yaitu nasi yang disiram kuah rempah kaya rasa. Meski begitu, Nasi Becek punya ciri khas yang membedakannya, membuatnya tidak sekadar menjadi tiruan, tetapi kuliner dengan identitas tersendiri.

---

Kuah Rempah yang Jadi Pembeda

Kalau soto umumnya menggunakan kuah kuning atau bening yang segar, kuah Nasi Becek cenderung lebih kental, kaya rempah, dan beraroma tajam.

Bumbu yang digunakan terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar, kunyit, jahe, serai, hingga rempah pelengkap lainnya. Proses memasak kuah ini dilakukan dengan cara menggongseng bumbu hingga benar-benar matang, sehingga menghasilkan cita rasa gurih yang lebih pekat dibanding soto pada umumnya.

Inilah alasan utama kenapa orang Nganjuk lebih suka menyebut Nasi Becek sebagai soto versi mereka: bentuknya mirip, tapi rasanya jauh lebih “nendang” dan berkarakter.

---

Kehadiran Sate dalam Seporsi Nasi Becek

Hal lain yang membuat Nasi Becek unik adalah kehadiran sate kambing di dalamnya. Biasanya, setelah sate matang dibakar, dagingnya dilepas dari tusuk dan ditaburkan di atas nasi sebelum disiram kuah.

Perpaduan antara sate bakar yang beraroma asap dan kuah rempah menciptakan sensasi rasa yang sulit ditemukan di soto manapun. Inilah faktor penting yang menjadikan Nasi Becek berbeda sekaligus lebih istimewa. Bisa dibilang, Nasi Becek adalah “soto plus sate” yang hanya bisa ditemui di Nganjuk.

---

Filosofi Nama “Becek”

Sebutan becek sendiri sebenarnya sederhana. Dalam bahasa Jawa, “becek” berarti basah atau bebanjir air. Karena nasi yang disajikan selalu disiram kuah hingga melimpah, maka masyarakat menyebutnya Nasi Becek.

Mirip seperti soto yang identik dengan kuah, Nasi Becek pun identik dengan sajian berlimpah kuah rempah. Maka, wajar bila masyarakat Nganjuk dengan bangga menyebut kuliner ini sebagai soto khas daerahnya.

---

Kedekatan dengan Kehidupan Sehari-hari

Sebagaimana soto di daerah lain, Nasi Becek juga erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Nganjuk. Makanan ini mudah ditemui di warung-warung sederhana, pasar tradisional, hingga acara-acara hajatan.

Ketika orang luar daerah mencicipinya, mereka sering spontan menyebut, “Wah, ini kayak soto, tapi versi Nganjuk.” Dari situlah muncul istilah populer bahwa Nasi Becek adalah sotonya orang Nganjuk.

---

Nasi Becek sebagai Identitas Kuliner

Meski sering dibandingkan dengan soto, Nasi Becek tetap berdiri sebagai identitas kuliner yang unik. Penyebutan “soto khas Nganjuk” bukan berarti meniadakan keunikannya, justru semakin menguatkan bahwa kuliner ini lahir dari tradisi lokal namun tetap bisa dipahami secara nasional.

Seperti halnya setiap daerah punya soto sendiri, Nganjuk juga punya Nasi Becek yang berbeda, tapi tetap akrab di lidah siapa pun yang terbiasa makan soto.

---

Penutup

Nasi Becek disebut sebagai sotonya orang Nganjuk karena memiliki kesamaan konsep dengan soto—nasi berkuah rempah—namun dengan ciri khas yang kuat: kuah lebih pekat, cita rasa lebih kaya, dan tambahan sate kambing sebagai pelengkap utama.

Istilah tersebut sekaligus menjadi cara masyarakat Nganjuk memperkenalkan identitas kuliner mereka kepada dunia luar. Jadi, kalau soto adalah hidangan universal di Indonesia, maka Nasi Becek adalah versi spesial yang hanya bisa ditemukan di tanah kelahiran Nganjuk.

Untuk anda yang ingin menikmati nikmatnya masakan padang, anda dapat mengunjungi restoran padang rajo minang terdekat. atau anda bisa memesan rice box rajo minang melalui kontak kami : linktr.ee/rajominang.indonesia