Semur Daging: Rasa Manis Gurih Khas Momen Kemenangan
Semur daging adalah warisan kuliner Indonesia yang dipengaruhi budaya Belanda, berasal dari kata smoor yang berarti memasak dengan cara direbus perlahan

Semur Daging: Rasa Manis Gurih Khas Momen Kemenangan
Tak ada momen yang lebih menggembirakan selain merayakan Hari Raya bersama keluarga. Dan di antara berbagai hidangan khas yang menghiasi meja makan, Semur Daging selalu punya tempat istimewa. Dengan kuah berwarna cokelat pekat, aroma rempah yang hangat, dan rasa manis gurih yang khas, semur bukan hanya sajian lezat—tapi juga simbol kehangatan dan kemenangan.
Semur: Jejak Sejarah dalam Setiap Sajian
Semur daging adalah warisan kuliner Indonesia yang dipengaruhi budaya Belanda, berasal dari kata smoor yang berarti memasak dengan cara direbus perlahan. Namun, masyarakat Indonesia memberikan sentuhan lokal yang khas dengan tambahan kecap manis, bawang merah, rempah-rempah, dan terkadang kentang atau tahu.
Di momen Lebaran, semur sering menjadi pelengkap opor ayam dan ketupat, khususnya di keluarga Betawi dan Sunda. Cita rasanya yang cenderung manis gurih menjadikannya favorit lintas usia, cocok disantap oleh anak-anak hingga orang tua.
Bahan-Bahan dan Cara Memasak Semur Daging
Bahan Utama:
500 gram daging sapi, potong kotak sesuai selera
2 buah kentang, potong dan goreng (opsional)
1 buah tomat, potong-potong
2 batang serai, geprek
3 lembar daun salam
2 cm kayu manis
4–5 sdm kecap manis (sesuaikan rasa)
Garam, gula, dan kaldu bubuk secukupnya
Air secukupnya untuk merebus
Bumbu Halus:
8 siung bawang merah
4 siung bawang putih
1/2 sdt merica
1/2 sdt pala bubuk
2 butir kemiri
Cara Memasak:
Tumis bumbu halus bersama daun salam, kayu manis, dan serai hingga harum.
Masukkan potongan daging, aduk hingga berubah warna dan bumbu meresap.
Tambahkan air hingga daging terendam, masak dengan api kecil hingga empuk.
Masukkan kecap manis, gula, dan garam. Aduk rata, masak hingga kuah mengental.
Tambahkan tomat dan kentang goreng, masak sebentar, lalu angkat dan sajikan hangat.
Rasa yang Menyatukan
Semur daging bukan hanya soal rasa. Bagi banyak keluarga, semur adalah hidangan yang membawa pulang kenangan: suara gelak tawa saat makan bersama, tangan-tangan kecil yang tak sabar menyendok saus manis dari piring, atau aroma harum semur yang menyambut di pagi Lebaran. Rasanya yang bersahabat, tidak terlalu pedas atau tajam, membuat semur bisa menyatukan semua lidah.
Di masyarakat Betawi, semur bahkan dianggap sebagai makanan penuh makna. Dalam tradisi Betawi, semur disajikan saat hajatan, selamatan, hingga Lebaran—menjadi bagian dari doa dan rasa syukur.
Kesimpulan
Semur Daging adalah lambang rasa nyaman, kemenangan, dan kehangatan keluarga. Dalam kuah manis dan gurihnya, tersimpan cerita tentang tradisi yang dijaga, cinta yang diwariskan, dan momen kemenangan yang dirayakan bersama.
What's Your Reaction?






