Telur Pindang: Menu Tradisional yang Unik
Indonesia memang surganya kuliner tradisional. Dari Sabang sampai Merauke, ragam makanan khas menawarkan cita rasa yang kaya, unik, dan penuh filosofi. Salah satu sajian sederhana namun menarik perhatian adalah Telur Pindang—menu berbahan dasar telur yang dimasak dengan cara khas, menghasilkan warna cokelat alami, aroma harum, dan rasa gurih yang mendalam.

Telur Pindang: Menu Tradisional yang Unik
Indonesia memang surganya kuliner tradisional. Dari Sabang sampai Merauke, ragam makanan khas menawarkan cita rasa yang kaya, unik, dan penuh filosofi. Salah satu sajian sederhana namun menarik perhatian adalah Telur Pindang—menu berbahan dasar telur yang dimasak dengan cara khas, menghasilkan warna cokelat alami, aroma harum, dan rasa gurih yang mendalam.
Apa Itu Telur Pindang?
Telur pindang adalah olahan telur rebus yang dimasak lama bersama campuran rempah dan bahan pewarna alami seperti daun jambu biji, daun jati, atau kulit bawang merah. Proses ini tidak hanya memberikan warna cokelat kehitaman yang eksotis pada kulit dan bagian dalam telur, tapi juga membuatnya lebih awet dan kaya rasa.
Hidangan ini populer di beberapa daerah seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Palembang—masing-masing dengan sentuhan khasnya. Di Jawa, telur pindang sering dijadikan pelengkap nasi gudeg atau nasi liwet, sementara di Palembang, ia hadir bersama pempek atau pindang ikan.
Ciri Khas dan Keunikan
Yang membuat telur pindang unik bukan hanya tampilannya yang eksotis dan elegan, tapi juga cara memasaknya. Proses memasak dilakukan dengan cara merebus telur bersama rempah-rempah dan bahan alami selama berjam-jam. Kulit telur biasanya dibiarkan retak agar pewarna dan aroma meresap hingga ke dalam.
Rempah yang digunakan antara lain:
Daun jambu biji atau daun jati (untuk warna)
Kulit bawang merah
Daun salam
Serai
Lengkuas
Garam dan gula
Terkadang ditambahkan teh celup untuk rasa khas dan warna
Cara Membuat Telur Pindang:
Bahan:
10 butir telur ayam, rebus dan retakkan sedikit kulitnya
5 lembar daun jambu biji / daun jati
Segenggam kulit bawang merah
2 batang serai, geprek
3 lembar daun salam
2 cm lengkuas, geprek
Garam, gula secukupnya
2 kantong teh celup (opsional)
Air secukupnya
Cara Membuat:
Masukkan semua bahan ke dalam panci, termasuk telur yang sudah direbus dan diketuk-ketuk kulitnya.
Tuang air hingga semua telur terendam.
Rebus dengan api kecil selama 2–3 jam agar bumbu dan warna meresap sempurna.
Angkat, dinginkan, dan telur pindang siap disajikan.
Filosofi dan Kegunaan
Telur dalam banyak budaya sering melambangkan kesempurnaan dan awal baru. Dalam tradisi Jawa, telur pindang disajikan dalam acara hajatan, selamatan, hingga upacara adat, sebagai simbol doa dan harapan baik.
Karena daya tahannya yang tinggi, telur pindang juga sering dijadikan bekal saat bepergian jauh atau dalam perayaan besar seperti Lebaran dan Natal.
Kesimpulan
Telur Pindang mungkin terlihat sederhana, tapi menyimpan kekayaan rasa, filosofi, dan teknik memasak tradisional yang patut dibanggakan. Rasanya gurih, teksturnya padat tapi lembut, dan tampilannya selalu memikat. Cocok disantap sendiri atau jadi pelengkap hidangan istimewa.
What's Your Reaction?






