Ayam Kalio: Rendang Versi Basah untuk Momen Lebaran

Ayam Kalio: Rendang Versi Basah untuk Momen Lebaran

Lebaran identik dengan hidangan istimewa yang kaya rempah dan menggugah selera. Selain opor ayam dan rendang daging, ada satu menu khas Minang yang sering jadi bintang tapi belum banyak dikenal luas: Ayam Kalio. Disebut juga rendang versi basah, ayam kalio punya cita rasa gurih pedas yang khas dan tekstur kuah kental berwarna coklat kemerahan. Cocok banget jadi pelengkap ketupat di meja Lebaran.

Apa Itu Ayam Kalio?

Ayam kalio adalah tahap awal sebelum rendang menjadi kering. Dalam proses memasaknya, ayam dimasak bersama santan dan bumbu rendang, tapi dihentikan sebelum kuahnya mengering total. Hasilnya adalah masakan dengan kuah pekat dan rasa yang meresap sempurna ke dalam daging ayam. Waktu memasaknya juga lebih singkat dibanding rendang daging, jadi pas buat kamu yang ingin masakan spesial tapi tetap praktis.

Bahan dan Bumbu:

1 ekor ayam, potong sesuai selera

800 ml santan (dari 1 butir kelapa)

2 lembar daun salam

2 lembar daun jeruk

1 batang serai, memarkan

1 ruas lengkuas, geprek

Garam, gula, dan kaldu bubuk secukupnya

Bumbu halus:

8 siung bawang merah

4 siung bawang putih

5 buah cabai merah besar

10 buah cabai rawit (atau sesuai selera)

3 butir kemiri

1 ruas kunyit

1 ruas jahe

1 sdt ketumbar

Cara Memasak:

Tumis bumbu halus bersama serai, lengkuas, daun salam, dan daun jeruk hingga harum dan matang.

Masukkan potongan ayam, aduk rata hingga ayam berubah warna dan bumbu meresap.

Tuang santan, masak dengan api sedang sambil terus diaduk agar santan tidak pecah.

Masak hingga kuah mengental dan berminyak, koreksi rasa.

Sajikan ayam kalio hangat bersama ketupat, nasi, atau lontong.

Cocok untuk Semua Lidah

Ayam kalio punya kelebihan dibanding rendang daging: lebih cepat matang, lebih ekonomis, dan lebih ringan tapi tetap kaya rasa. Rempahnya terasa, tapi tidak terlalu berat. Cocok untuk keluarga yang ingin suasana Lebaran tetap hangat tanpa terlalu ribet di dapur.